A. RENCANA GAMBAR YANG AKAN DIPEROLEH
Sebuah gambar atau hasil jepretan kamera yang bernilai tinggi dan
berkualitas adalah gambar yang berisi pesan. Pesan bisa berupa
pernyataan maupun ekspresi yang diperoleh dari hasil jepretan kamera.
Pesan yang bagus adalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tentunya
pesan yang disampaikan harus mengena ke hati penikmat foto, seperti
sebuah kritik sosial atau pesan kemanusiaan.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik ada berbagai faktor yang
mempengaruhi hasil dan kualitas gambar yang kita ambil dari suatu obyek.
Faktor tersebut antara lain kualitas kamera, cahaya, lingkungan dan
lokasi pengambilan foto.
Pada pemotretan gambar yang saya ambil ini, memiliki kondisi sebagai berikut :
1. Pencahayaan : ketika foto diambil kondisi cahaya di sekitar objek yang saya ambil cukup.
2. Cuaca : ketika foto diambil keadaan cuaca agak mendung, namun sedikit cerah.
3. Lingkungan : lingkungan sekitar objek foto sangat mendukung, tidak
terlalu banyak objek – objek lain, sehingga pengambilan foto dapat
terfokus pada objek yang di inginkan.
4. Lokasi : lokasi objek berada di halaman kantor Tata Usaha Fakutas
Teknologi Pertanian Universitas Slamet Riyadi, dengan objek bunga yang
mekar.
Keinginan saya dalam memotret objek bunga, adalah untuk mendapatkan
suatu hasil gambar yang berkualitas, dengan titik focusing pada bunga
dengan background blur.
B. SPESIFIKASI DAN TEHNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar adalah Canon EOS 1100D
dengan lensa 34 mm. pada saat pengambilan gambar setting kamera terletak
pada mode manual dengan diafragma F.5.6, ISO 200, Speed 1/125 second.
Untuk mendapat hasil foto yang baik dibutuhkan kombinasi yang benar dari
Diagfragma, Speed dan ISO. Dengan hitungan yang tepat maka jumlah
cahaya yang masuk ke dalam kamera dapat dihitung dan akan merekam gambar
secara baik. Dalam suatu situasi, kita diharuskan untuk berpikir,
dengan benar mengenai penggunaan ke 3 komponen tersebut. Berapa
Diagfragma yang dipakai, Speed berapa dan ISO berapa. Untuk memudahkan
pola pikir, kita logikakan kombinasi tiga komponen tersebut untuk
mendapatkan hasil foto yang baik.
C. PEMBAHASAN HASIL PENGAMBILAN GAMBAR
a) Penjelasan Dasar – Dasar Fotografi
1. Focusing adalah bukaan, atau ketajaman camera kepada objek gambar.
Focusing di pengaruhi oleh lebar dan sempitnya diafragma. Besarnya
diameter terbukanya diafragma akan membuat cahaya yang masuk menjadi
lebih banyak, sehingga pajanan cahaya bertambah dan akibatnya tingkat
keterangan foto bertambah, demikian pula sebaliknya. Pengaruh lain dari
bukaan adalah terjadinya perbedaan ruang ketajaman. Angka bukaan yang
kecil menyebabkan ruang ketajaman berkurang. Sebaliknya angka bukaan
yang kecil akan menyebabkan ruang ketajaman bertambah.
2. Speed
Speed atau kecepatan rana adalah lamanya shutter terbuka. Shutter adalah
alat di kamera yang bekerja dengan membuka dan menutup dimana fungsinya
mengatur lamanya cahaya yang masuk ke dalam kamera agar ditangkap oleh
sensor.
Dengan mengatur kecepatan shutter, kita bisa mengatur apakah objek
bergerak yang kita foto bisa menjadi diam atau ada alur pergerakannya.
Satuan Speed/kecepatan, ditampilkan sebagai berikut Jarak pada tiap tiap
ukuran kecepatan ini disebut 1 stop. Sedangkan satuan Speed/kecepatan,
pada kamera ditampilkan sebagai berikut : *cara membacanya : 1000
berarti 1/1000 detik, sedangkan 1 detik tertulis 1”
Secara Logika, semakin cepat shutter terbuka maka semakin sedikit cahaya
yang terekam, sehingga cahaya yang diterima sensor lebih sedikit dimana
akan menghasilkan gambar beku.
Sedangkan semakin lambat shutter terbuka, maka cahaya yang terekam akan
semakin banyak, sehingga gambar yang terekam akan menjadi berbayang atau
berkesan bergerak/blur.
3. Diafragma :
Diagfragma adalah besarnya bukaan pada lensa.Semakin kecil angka, semakin besar bukaannya.
Jumlah cahaya yang melewati lensa dikendalikan oleh lubang bukaan.
Nilai aperture menunjukkan seberapa banyak cahaya dapat melewati.
Karena itu dinyatakan sebagai f/2.8, f/16, dll, aperture juga disebut “F
angka.” F / 1 mewakili nilai bukaan maksimum. Ketika bukaan menjadi
setengahnya, hal itu disebutF/2, Ketika seperempat dari ukuran bukaan
penuh, itu adalah F / 4. Semakin besar penyebut atau f-nomor, semakin
kecil ukuran bukaan dan cahaya kurang dapat melewati. Intinya, dengan
bukaan besar, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, sedangkan
bukaan kecil cahaya yang masuk lebih sedikit. Hal ini akan berpengaruh
pada ruang tajam (dept of field) pada foto yang kita ambil.
Kita lihat sebagai contoh foto yang diambil dengan bukaan besar (F Angka
kecil), Pada diagfragma bukaan besar (F angka kecil) gambar yang
ditangkap akan tajam pada bagian depan, belakang akan kabur. Selanjutnya
contoh foto yang diambil dengan bukaan kecil (F Angka besar), Pada
diagfragma bukaan kecil (F angka besarl) gambar yang ditangkap akan
tajam pada keseluruhan gambar.
4. ISO
ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap Cahaya.
Pada masa kamera Film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA.
Pada masa kamera film, media perekam cahaya adalah berada di Film.
Sedangkan pada saat sekarang, di era kamera digital, perekam cahaya
adalah berada di Sensor. Angka pada ISO yang semakin besar mempunyai
arti kepekaan terhadap cahaya semakin besar, dalam arti kata lain,
dengan ISO tinggi maka akan dapat menangkap cahaya lebih banyak dalam
cahaya minim dibandingkan dengan ISO rendah. Dengan ISO tinggi, warna
warna yang dihasilkan akan lebih kaya, karena kepekaan terhadap cahaya
dari sensor tersebut dinaikkan sehingga akan lebih kaya akan warna.
Kelemahan dari ISO tinggi adalah timbulnya Noise. Noise bisa diartikan
pecahnya gambar. Semakin tinggi ISO maka akan semakin banyak Noise yang
dihasilkan pada foto. Tiap kamera mempunyai kadar noise yang berbeda,
hal ini dipengaruhi dari type sensornya, umumnya kamera yang menggunakan
Sensor CMOS mempunyai noise yang lebih sedikit dari kamera yang
menggunakan Sensor CCD. Kedua jenis sensor ini adalah jenis sensor yang
umum digunakan pada kamera digital sekarang ini. Merek kamera sejenis
yang menggunakan sensor sama namun berbeda type juga mempunyai kadar
noise yang berbeda. Sekali lagi, walaupun menggunakan sensor yang sama,
kadar noisenya bisa berbeda. Untuk itu kenali kamera anda dan cari tau
pada ketinggian ISO berapa kadar noisenya bisa dimaklumi.
Antisipasi pada pengambilan gambar
Dalam pengambilan gambar tersebut saya menggunakan camera Canon EOS
1100D, dengan jarak kamera dan objek gambar sekitar + 50 cm. dengan
cuaca sedikit mendung namun kontras cahaya cukup.
Dampak pada pengambilan gambar
Dampak yang ada dalam pengambilan gambar dengan difragma F5.6, ISO200,
dan Speed 1/125, didapati suatu gambar yang terfokus pada satu objek
gambar yaitu bunga, dan terjadi efek blur di selain objek bunga. Hal ini
menjadikan pada pengambilan gambar sesuai dengan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar