Jumat, 27 Juli 2012

teknik fotografi dasar dan penerapannya

A. RENCANA GAMBAR YANG AKAN DIPEROLEH
Sebuah gambar atau hasil jepretan kamera yang bernilai tinggi dan berkualitas adalah gambar yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan maupun ekspresi yang diperoleh dari hasil jepretan kamera. Pesan yang bagus adalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tentunya pesan yang disampaikan harus mengena ke hati penikmat foto, seperti sebuah kritik sosial atau pesan kemanusiaan.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil dan kualitas gambar yang kita ambil dari suatu obyek. Faktor tersebut antara lain kualitas kamera, cahaya, lingkungan dan lokasi pengambilan foto.
Pada pemotretan gambar yang saya ambil ini, memiliki kondisi sebagai berikut :
1. Pencahayaan : ketika foto diambil kondisi cahaya di sekitar objek yang saya ambil cukup.
2. Cuaca : ketika foto diambil keadaan cuaca agak mendung, namun sedikit cerah.
3. Lingkungan : lingkungan sekitar objek foto sangat mendukung, tidak terlalu banyak objek – objek lain, sehingga pengambilan foto dapat terfokus pada objek yang di inginkan.
4. Lokasi : lokasi objek berada di halaman kantor Tata Usaha Fakutas Teknologi Pertanian Universitas Slamet Riyadi, dengan objek bunga yang mekar.
Keinginan saya dalam memotret objek bunga, adalah untuk mendapatkan suatu hasil gambar yang berkualitas, dengan titik focusing pada bunga dengan background blur.
B. SPESIFIKASI DAN TEHNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar adalah Canon EOS 1100D dengan lensa 34 mm. pada saat pengambilan gambar setting kamera terletak pada mode manual dengan diafragma F.5.6, ISO 200, Speed 1/125 second.
Untuk mendapat hasil foto yang baik dibutuhkan kombinasi yang benar dari Diagfragma, Speed dan ISO. Dengan hitungan yang tepat maka jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dapat dihitung dan akan merekam gambar secara baik. Dalam suatu situasi, kita diharuskan untuk berpikir, dengan benar mengenai penggunaan ke 3 komponen tersebut. Berapa Diagfragma yang dipakai, Speed berapa dan ISO berapa. Untuk memudahkan pola pikir, kita logikakan kombinasi tiga komponen tersebut untuk mendapatkan hasil foto yang baik.
C. PEMBAHASAN HASIL PENGAMBILAN GAMBAR
a) Penjelasan Dasar – Dasar Fotografi
1. Focusing adalah bukaan, atau ketajaman camera kepada objek gambar. Focusing di pengaruhi oleh lebar dan sempitnya diafragma. Besarnya diameter terbukanya diafragma akan membuat cahaya yang masuk menjadi lebih banyak, sehingga pajanan cahaya bertambah dan akibatnya tingkat keterangan foto bertambah, demikian pula sebaliknya. Pengaruh lain dari bukaan adalah terjadinya perbedaan ruang ketajaman. Angka bukaan yang kecil menyebabkan ruang ketajaman berkurang. Sebaliknya angka bukaan yang kecil akan menyebabkan ruang ketajaman bertambah.
2. Speed
Speed atau kecepatan rana adalah lamanya shutter terbuka. Shutter adalah alat di kamera yang bekerja dengan membuka dan menutup dimana fungsinya mengatur lamanya cahaya yang masuk ke dalam kamera agar ditangkap oleh sensor.
Dengan mengatur kecepatan shutter, kita bisa mengatur apakah objek bergerak yang kita foto bisa menjadi diam atau ada alur pergerakannya. Satuan Speed/kecepatan, ditampilkan sebagai berikut Jarak pada tiap tiap ukuran kecepatan ini disebut 1 stop. Sedangkan satuan Speed/kecepatan, pada kamera ditampilkan sebagai berikut : *cara membacanya : 1000 berarti 1/1000 detik, sedangkan 1 detik tertulis 1”
Secara Logika, semakin cepat shutter terbuka maka semakin sedikit cahaya yang terekam, sehingga cahaya yang diterima sensor lebih sedikit dimana akan menghasilkan gambar beku.
Sedangkan semakin lambat shutter terbuka, maka cahaya yang terekam akan semakin banyak, sehingga gambar yang terekam akan menjadi berbayang atau berkesan bergerak/blur.
3. Diafragma :
Diagfragma adalah besarnya bukaan pada lensa.Semakin kecil angka, semakin besar bukaannya.
Jumlah cahaya yang melewati lensa dikendalikan oleh lubang bukaan.
Nilai aperture menunjukkan seberapa banyak cahaya dapat melewati.
Karena itu dinyatakan sebagai f/2.8, f/16, dll, aperture juga disebut “F angka.” F / 1 mewakili nilai bukaan maksimum. Ketika bukaan menjadi setengahnya, hal itu disebutF/2, Ketika seperempat dari ukuran bukaan penuh, itu adalah F / 4. Semakin besar penyebut atau f-nomor, semakin kecil ukuran bukaan dan cahaya kurang dapat melewati. Intinya, dengan bukaan besar, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, sedangkan bukaan kecil cahaya yang masuk lebih sedikit. Hal ini akan berpengaruh pada ruang tajam (dept of field) pada foto yang kita ambil.
Kita lihat sebagai contoh foto yang diambil dengan bukaan besar (F Angka kecil), Pada diagfragma bukaan besar (F angka kecil) gambar yang ditangkap akan tajam pada bagian depan, belakang akan kabur. Selanjutnya contoh foto yang diambil dengan bukaan kecil (F Angka besar), Pada diagfragma bukaan kecil (F angka besarl) gambar yang ditangkap akan tajam pada keseluruhan gambar.
4. ISO
ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap Cahaya.
Pada masa kamera Film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA.
Pada masa kamera film, media perekam cahaya adalah berada di Film. Sedangkan pada saat sekarang, di era kamera digital, perekam cahaya adalah berada di Sensor. Angka pada ISO yang semakin besar mempunyai arti kepekaan terhadap cahaya semakin besar, dalam arti kata lain, dengan ISO tinggi maka akan dapat menangkap cahaya lebih banyak dalam cahaya minim dibandingkan dengan ISO rendah. Dengan ISO tinggi, warna warna yang dihasilkan akan lebih kaya, karena kepekaan terhadap cahaya dari sensor tersebut dinaikkan sehingga akan lebih kaya akan warna.
Kelemahan dari ISO tinggi adalah timbulnya Noise. Noise bisa diartikan pecahnya gambar. Semakin tinggi ISO maka akan semakin banyak Noise yang dihasilkan pada foto. Tiap kamera mempunyai kadar noise yang berbeda, hal ini dipengaruhi dari type sensornya, umumnya kamera yang menggunakan Sensor CMOS mempunyai noise yang lebih sedikit dari kamera yang menggunakan Sensor CCD. Kedua jenis sensor ini adalah jenis sensor yang umum digunakan pada kamera digital sekarang ini. Merek kamera sejenis yang menggunakan sensor sama namun berbeda type juga mempunyai kadar noise yang berbeda. Sekali lagi, walaupun menggunakan sensor yang sama, kadar noisenya bisa berbeda. Untuk itu kenali kamera anda dan cari tau pada ketinggian ISO berapa kadar noisenya bisa dimaklumi.
Antisipasi pada pengambilan gambar
Dalam pengambilan gambar tersebut saya menggunakan camera Canon EOS 1100D, dengan jarak kamera dan objek gambar sekitar + 50 cm. dengan cuaca sedikit mendung namun kontras cahaya cukup.
Dampak pada pengambilan gambar
Dampak yang ada dalam pengambilan gambar dengan difragma F5.6, ISO200, dan Speed 1/125, didapati suatu gambar yang terfokus pada satu objek gambar yaitu bunga, dan terjadi efek blur di selain objek bunga. Hal ini menjadikan pada pengambilan gambar sesuai dengan harapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar